WAJO, timurnews.com --- Kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sayhrul- Agus Arifin Nu'mang Rabu, 16 Januari 2013 di Stadion Andi Ninnong Jalan Rusa, Sengkang, Kabupaten Wajo didominasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pelajar. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Panwaslu Wajo Andi Hasanuddin. Yang mengatakan kebanyakan yang datang dalam kampanye pasangan nomor urut dua ini memang didominasi oleh PNS dan siswa dari sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Wajo.
Walaupun Andi Hasanuddin membenarkan banyak PNS dan pelajar yang menghadiri kampanye "SAYANG" namun pihaknya belum menemukan akan adanya pelanggaran."Kalau mereka hanya datang mendengar dan tidak berkampanye tidak apa-apa kecuali jika nantinya mereka terbukti mendukung dan berkampanye, maka kami akan tindak lanjuti," kata Andi Hasanuddin.
Nurdin Mangewa Ketua Panwaslu Kecamatan Tempe juga membenarkan hal tersebut. Pernyataan sama juga dilontarkan dimana menurutnya pihaknya juga belum menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh para PNS tersebut. Terkait adanya beberapa oknum PNS yang menggunakan baju bertuliskan "Sayang pilihanku dan Pilih nomor 2 dan Don't stop Komandan." Menurut Nurdin Mangewa dia tidak melihat hal seperti itu.
"Kalaupun ada itu pasti akan kami proses. Cuma masalahnya karena kebanyakan PNS itu tidak kami kenali jadi kalau ada itu tidak kami proses karena kita tidak tau" katanya.
Jika Ketua Panwas Wajo dan Ketua Panwas Kecamatan Tempe sama sekali tidak menemukan adanya pelanggaran dalam kampanye tersebut, beda halnya dengan Andi Mallarangen, Anggota Pamwaslu Kabupaten Wajo, justru mengatakan dalam kampanye yang dilakukan oleh pasangan nomor urut dua ini, menemukan banyak sekali pelanggaran seperti keterlibatan sejumalah PNS, Camat, Kepala Dinas, Siswa, Kepala Bagian dan sejumlah staf kecamatan dan sejumlah anak anak.
"Bukti sudah kami kantongi dan setelah acara selesai kami akan tindak lanjut," kata . ONE
Walaupun Andi Hasanuddin membenarkan banyak PNS dan pelajar yang menghadiri kampanye "SAYANG" namun pihaknya belum menemukan akan adanya pelanggaran."Kalau mereka hanya datang mendengar dan tidak berkampanye tidak apa-apa kecuali jika nantinya mereka terbukti mendukung dan berkampanye, maka kami akan tindak lanjuti," kata Andi Hasanuddin.
Nurdin Mangewa Ketua Panwaslu Kecamatan Tempe juga membenarkan hal tersebut. Pernyataan sama juga dilontarkan dimana menurutnya pihaknya juga belum menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh para PNS tersebut. Terkait adanya beberapa oknum PNS yang menggunakan baju bertuliskan "Sayang pilihanku dan Pilih nomor 2 dan Don't stop Komandan." Menurut Nurdin Mangewa dia tidak melihat hal seperti itu.
"Kalaupun ada itu pasti akan kami proses. Cuma masalahnya karena kebanyakan PNS itu tidak kami kenali jadi kalau ada itu tidak kami proses karena kita tidak tau" katanya.
Jika Ketua Panwas Wajo dan Ketua Panwas Kecamatan Tempe sama sekali tidak menemukan adanya pelanggaran dalam kampanye tersebut, beda halnya dengan Andi Mallarangen, Anggota Pamwaslu Kabupaten Wajo, justru mengatakan dalam kampanye yang dilakukan oleh pasangan nomor urut dua ini, menemukan banyak sekali pelanggaran seperti keterlibatan sejumalah PNS, Camat, Kepala Dinas, Siswa, Kepala Bagian dan sejumlah staf kecamatan dan sejumlah anak anak.
"Bukti sudah kami kantongi dan setelah acara selesai kami akan tindak lanjut," kata . ONE
EmoticonEmoticon