BONE, timurnews.com ----- Para sopir mobil melakukan aksi mogok tidak akan menurunkan kendaraan mereka di Pelabuhan Bajaoe dari Kapal Motor Penumpang (KMP) atau Fery Kota Bumi, yang mengangkut kendaraan-kendaran tersebut dari Kolaka, Sulawesi Tenggara disebabkan kendaraan-kendaraan yang masih berada di kapal banyak yang mengalami kerusakan akibat hantaman ombak setinggi empat meter yang menghantam Fery Kota Bumi saat perjalanan menuju Pelabuhan Bajoe Bone Sulawesi Selatan.
Para pengumudi baru akan menurunkan kendaraan mereka setelah ada kejelasan dari pihak ASDP Pelabuhan Bajoe dan Asuransi Jasa Raharja Putra terkait kerusakan mobil mereka di KMP Kota Bumi. Aris salah satu dari pengemudi kendaraan yang juga menjadi korban mengungkapkan, "Ditengah lautan antara Kolaka - Bajoe, kapal dihantam ombak sekitar empat meteran sehingga kendaraan yang ada di lambung kapal saling bersenggolan." Akibatnya satu bus penumpang pecah kaca depan dan samping, dua mobil truk, yang satunya juga pecah kaca depannya dan yang satunya lagi ada kerusakan pada tanduk mobil, bengkok sedikit dan mengalami retak.
Walau KMP Kota Bumi yang dari Kolaka sudah merapat di dermaga Pelabuhan Bajoe, sejak Sabtu pagi, 26 Januari 2013. Para sopir mobil terus melakukan aksi mogok hingga siang harinya sambil menunggu keputusan dari pihak yang bertanggung jawab. Para sopir mobil juga meminta pertanggungjawaban pihak ASDP Pelabuhan Bajoe dan Asuransi Jasa Raharja Putra terkait kerusakan mobil mereka di kapal atau fery yang memuatnya.
Akibat aksi mogok ini, membuat para penumpang fery tersebut harus tertunda kedatangannya ditempat tujuan mereka, terutama yang menggunakan jasa bus yang masih ada di kapal/fery. ONE
EmoticonEmoticon