Tingkatkan Budaya Baca dan Menulis Siswa


Menulis seperti hendak membuat kue, membutuhkan bahan-bahan dan cara meramunya.

MAKASSAR, TimurNews.com -- Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengelolaan Data (KAPPD) Kota Makassar, Selasa (30/4) memberikan pelatihan menulis bagi kalangan siswa dalam rangka pengembangan budaya baca dan kegemaran menulis.

Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Makassar tersebut menghadirkan seratus lebih pelajar se-Kota Makassar dan pemateri yang telah ahli di bidangnya masing-masing. Seperti, dari Lingkar Studi Aksara, Komunitas Tanahindie, komunitas blog dan jurnalis.

Kegiatan yang merupakan pelatihan literasi media melalui penulisan jurnal visual untuk generasi muda Makassar SMA/MA/SMK ini digelar dengan tema “Membangun Karakter Generasi Muda Makassar dengan Gemar Membaca dan Menulis”.

Kegiatan yang bertujuan mengarahkan siswa melakukan hal-hal lebih bermanfaat tersebut menurut  Daniel Katto, SE, MM, Kepala KAPPD Kota Makassar, daripada siswa melakukan hal-hal negatif seperti tawuran maka diharapkan melalui kegiatan ini siswa dapat melakukan hal yang lebih bermanfaat.

“Selain pelatihan kami juga mengadakan lomba,” kata Daniel. Peserta yang nantinya dinyatakan pemenang lomba akan dipersiapkan mengikuti lomba yang sama untuk tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan nasional.

Namun sebelum bertarung dengan juara-juara tingkat kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan di tingkat provinsi, tentunya para siswa di Makassar harus dipersiapkan terlebih dahulu pada saat ini. Dimana siswa diberikan pelatihan menulis jurnal kreatif.

Hermawan Andi Kunna, penulis jurnal kreatif dari Lingkar Studi Aksara (LISA) di hadapan siswa mengatakan,”Seiring perkembangan teknologi informasi, telah bermunculan media-media baru yang menjadi pendukung dalam proses belajar para remaja. Hadirnya jejaring sosial online seperti Blog, Facebook, Twitter dan sebagainya merupakan peluang untuk mengasah kemampuan kita dalam menulis.”

Media-media seperti ini dengan kekuatan jejaringnya dapat membantu dan mendialogkan gagasan-gagasan yang berbeda atau pun sebagai ruang hadirnya perspektif-perspektif baru. “Singkatnya, teknologi tetap pada posisinya sebagai salah satu faktor perubahan sosial, selanjutnya adalah bagaimana kita mengisinya dengan  gagasan-gagasan kreatif,” kata Hermawan.

Hermawan juga mengatakan menulis itu seperti membuat kue, membutuhkan bahan-bahan dan cara meramunya. Dunia penulis menyebutnya dengan data. Tanpa bahan-bahan ini kita tidak akan pernah bisa membuat karya tulis.

Untuk mendapatkan data-data tersebut, maka yang harus dilakukan adalah membaca. Lewat membaca, kita dapat melihat sudut pandang lain yang boleh jadi tak pernah terpikirkan oleh kita, selanjutnya observasi atau pengamatan dan yang terakhir diskusi atau wawancara.

Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan para siswa yang ada di Kota Makassar dapat meningkatkan kualitas dalam hal menulis sehingga dapat bersaing dengan daerah-daerah yang telah jauh lebih maju dibanding Kota Makassar.

Daniel juga mengatakan KAPPD selama tiga tahun berturut-turut telah meraih penghargaan juara pertama tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan pelatihan penulisan yang diadakan ini salah satu upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan status yang selama ini telah didapatkan KAPPD Kota Makassar. MAPPARENTA









EmoticonEmoticon