Foto-foto Korban Kekerasan Beredar Di Sidrap

SIDRAP, TimurNews.com --- Situasi di Laruwa Desa Teppo dan  Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap saat ini dinyatakan telah normal pasca bentrokan Minggu, 26 Mei 2013 lalu. Pemerintah dan polisi setempat berhasil mempertemukan pihak-pihak yang bertikai dan menemukan titik terang dimana kedua belah pihak berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka lagi.

Keterangan pemerintah dan polisi kondisi memang sudah aman, tetapi ada pihak yang tak menginginkan kedua kubu tersebut berdamai dengan cara menyebar foto-foto yang diduga korban kekerasan di lokasi bentrokan via Blackbery Masenger (BBM). Menyebarnya foto-foto tersebut langsung mendapatkan perhatian khusus dari Kepolisian Sidrap.

Foto yang beredar tersebut menampakkan pemuda bertelanjang dada, penuh dengan luka pada bagian leher dan dada, akibat sabetan senjata tajam dan tergeletak di jalan. Sementara foto lain adalah seorang korban yang juga dalam kondisi menggenaskan.

"Foto-foto yang beredar itu sama sekali tidak dapat dipercaya," kata Kapolres Sidrap Ajun Komisaris Besar Anang Pujianto.

Adanya korban atas insiden yang melibatkan dua kampung di Kabupaten Sidrap, Anang Pujianto tidak membantah, diman dia mengatakan ada korban terkena lemparan batu, namun tidak separah pada foto-foto yang tersebar tersebut. Dia juga memastikan foto-foto tersebut bukan korban bentrokan antara desa yang terjadi di Kecamatan Tellulimpoe.

Adapun tindakan yang saat ini dilakukan terkait penyebaran foto, yakni melakukan penyelidikan dan menyelusuri motif penyebar foto yang di nilai mengandung unsur provokatif dan membahayakan keamanan antar kampung tersebut "Foto-foto itu bisa memicu, masalah baru dari kedua kelompok yang bertikai, sehingga kami himbau agar masyarakat  tidak mempercayai foto foto yang beredar itu,"kata Anang.

Walaupun kondisi telah dinyatakan sudah berangsur-angsur kondusif. Namun pengamanan masih terus dilakukan untuk mencegah bentrokan susulan. Polres Sidrap menurunkan 100 personil Pengendali Massa ( Dalmas) termasuk personil Brimob Detasemen B kota Parepare, serta Kodim 1420 Kabupaten Sidrap dan batalyon 721 Makkasau.

Camat Tellu Limpoe Muhammad Arsul juga mengatakan saat ini kondisi dilokasi bentrokan sudah kondusif, bahkan sejak pukul 21.00 wita  Minggu malam lalu, jalan poros Sidrap-Soppeng yang sempat di blokir, sudah dapat dilalui pengguna jalan. " Kondisi sudah aman, tidak ada lagi konsentrasi massa dari kedua kubu yang bertikai, dan mereka telah kembali menjalankan aktivitas sehari harinya." katanya.

Arsul juga meminta pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab penyebar foto - foto yang di duga sebagai korban pada pertikaian dua kampung di Kecamatan Tellulimpoe itu melalui BBM tidak lagi dilakukan."Sampai saat ini, ada dua korban, namun tidak separah pada foto yang beredar," kata Asrul.

Bentrokan dua desa bertetangga, Laruwa Desa Teppo dengan warga Amparita Kecamatan Tellu Limpoe  diduga bermula, saat perlombaan motocross  yang berlangsung di Sirkuit Salbi Stone Cruiser, Laruwa, Desa Teppo, Kecamatan Tellu Limpoe,  Minggu, 26 Mei  2013 dimana salah seorang warga hendak masuk ke arena balapan tanpa membeli karcis tanda masuk terlebih dahulu, sehingga terjadi adu mulut yang berujung pada bentrok fisik dengan menggunakan batu dan parang.

Dua warga dilaporkan mengalami luka akibat insiden itu. H. Nasyanto  mengalami luka akibat lemparan batu pada bagian kepala, dan Agussalim terkena sabetan parang di bagian lengan, sehingga dilarikan ke Puskesmas  Bilokka kecamatan Panca Lautang dan satu unit mobil dibakar massa yang diduga milik pelaku. PR


EmoticonEmoticon