MALILI, TimurNews.com --- Tari adat Pangadereng atau biasa disebut juga tari penjemputan suku adat Pasitabe mengiringi langkah Gubernur Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri peringatan satu dasawarsa Kabupaten Luwu Timur di Lapangan Andi Nyiwi, Malili, Sabtu 4 Mei 2013. Tahun ini dalam rangka ulang tahunnya Kabupaten Luwu Timur mengangkat tema ”Satu Dasawarsa, Satu Tekad, Satu Tujuan Menuju Kesejahteraan Bersama Masyarakat Bumi Batara Guru”.
Bupati Luwu Timur, H. Andi Hatta Marakarma, mengatakan bahwa usia satu dasawarsa bagi Luwu Timur, dilihat dari sisi pandang daerah maupun masyarakat, merupakan penanda khusus untuk mengukur capaian-capaian yang telah dilaksanakan. Ukuran ini dibuat untuk merancang pencapaian berikutnya.
Menurut Hatta, paradigma pembangunan Luwu Timur ke depan hanya bisa diwujudkan dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. “Tanpa energi positif dan partisipasi ketiga pilar ini, pembangunan tidak akan pernah berjalan dengan baik,” katanya.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Luwu Timur saat ini telah menjadi kebanggaan Sulawesi Selatan, ini terlihat dari beberapa indikator dasar pemerintahan. “Luwu Timur meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulsel, bahkan pendapatan rakyatnya telah mencapai Rp 30 juta per kapita,” kata Syahrul.
Semua capaian tersebut, kata Syahrul, bisa diraih karena pemerintah Kabupaten Luwu Timur mampu menghadirkan kedamaian, ketentraman dan keteraturan. “Tanpa itu semua, pemerintah takkan bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Jika kondisi ekonomi terus dijaga dengan baik, pendidikan dan kesehatan terjamin, agama berjalan dengan baik, “Saya percaya, Luwu Timur bisa menjadi daerah percontohan bagi kabupaten/kota di Sulsel," jelas Syahrul.
Peringatan satu dasawarsa ini juga ditandai pencanangan pembangunan prasarana sumber daya air meliputi pembangunan bendung dan jaringan irigasi Senggeni, pembangunan jaringan rawa tambak harapan, normalisasi Sungai Pongkeru, dan peningkatan jaringan tata air tambak Lampenai serta rehabilitasi jaringan irigasi Kalaena.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga menyerahkan bantuan 28 kendaraan roda dua kepada kepala desa dan 10 unit kepada penyuluh, dan melakukan bedah rumah atas 900 unit rumah. Total anggaran yang digunakan sebanyak Rp 5,25 miliar. Ada juga bantuan Getarbangdes sebesar Rp 158,4 miliar, dan dana hibah fisik infrastruktur bagi 124 desa sebesar Rp 100 juta per desa.
Rangkaian perayaan satu dasawarsa ini juga dimeriahkan beberapa kegiatan, antara lain perkemahan seni, parade 1.000 lampion, karnaval budaya, jalan santai, pesta rakyat dan tabligh akbar dengan menghadirkan ustad KH Fikri Haykal, putra Almarhum KH Zainuddin MZ. (*)
Bupati Luwu Timur, H. Andi Hatta Marakarma, mengatakan bahwa usia satu dasawarsa bagi Luwu Timur, dilihat dari sisi pandang daerah maupun masyarakat, merupakan penanda khusus untuk mengukur capaian-capaian yang telah dilaksanakan. Ukuran ini dibuat untuk merancang pencapaian berikutnya.
Menurut Hatta, paradigma pembangunan Luwu Timur ke depan hanya bisa diwujudkan dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. “Tanpa energi positif dan partisipasi ketiga pilar ini, pembangunan tidak akan pernah berjalan dengan baik,” katanya.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Luwu Timur saat ini telah menjadi kebanggaan Sulawesi Selatan, ini terlihat dari beberapa indikator dasar pemerintahan. “Luwu Timur meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulsel, bahkan pendapatan rakyatnya telah mencapai Rp 30 juta per kapita,” kata Syahrul.
Semua capaian tersebut, kata Syahrul, bisa diraih karena pemerintah Kabupaten Luwu Timur mampu menghadirkan kedamaian, ketentraman dan keteraturan. “Tanpa itu semua, pemerintah takkan bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Jika kondisi ekonomi terus dijaga dengan baik, pendidikan dan kesehatan terjamin, agama berjalan dengan baik, “Saya percaya, Luwu Timur bisa menjadi daerah percontohan bagi kabupaten/kota di Sulsel," jelas Syahrul.
Peringatan satu dasawarsa ini juga ditandai pencanangan pembangunan prasarana sumber daya air meliputi pembangunan bendung dan jaringan irigasi Senggeni, pembangunan jaringan rawa tambak harapan, normalisasi Sungai Pongkeru, dan peningkatan jaringan tata air tambak Lampenai serta rehabilitasi jaringan irigasi Kalaena.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga menyerahkan bantuan 28 kendaraan roda dua kepada kepala desa dan 10 unit kepada penyuluh, dan melakukan bedah rumah atas 900 unit rumah. Total anggaran yang digunakan sebanyak Rp 5,25 miliar. Ada juga bantuan Getarbangdes sebesar Rp 158,4 miliar, dan dana hibah fisik infrastruktur bagi 124 desa sebesar Rp 100 juta per desa.
Rangkaian perayaan satu dasawarsa ini juga dimeriahkan beberapa kegiatan, antara lain perkemahan seni, parade 1.000 lampion, karnaval budaya, jalan santai, pesta rakyat dan tabligh akbar dengan menghadirkan ustad KH Fikri Haykal, putra Almarhum KH Zainuddin MZ. (*)
EmoticonEmoticon