Makassar Akan Pamerkan Makanan Produk UKM di CCC


Masalah utama pelaku UKM terletak pada pemasaran.

MAKASSAR, TimurNews.com -- Kota Makassar yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan dengan segala potensi yang dimiliki, beberapa tahun ini telah memunculkan pengusaha-pengusaha baru baik dari daerah ini sendiri maupun dari luar. Agar tidak tergusur oleh pengusaha dari luar Kota Makassar, pemerintah terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan daya saing produk-produk daerah setempat, melalui  kegiatan usaha kecil menengah (UKM).

Jumlah UKM di Kota Makassar tak terhitung jumlahnya dan tersebar di 14 kecamatan. Tidak sedikit juga di antara UKM tersebut harus menghentikan kegiatan mereka karena tidak dapat bersaing dengan UKM lain yang memproduksi produk yang sama namun dengan kualitas yang berbeda.

Menurut Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Erwin Syafruddin, yang menjadi kendala di sini sebenarnya bukan dari sisi permodalan saja. Tetapi, 70 persen masalah yang dialami pelaku UKM adalah pemasaran. Namun pelaku usaha kini tidak bisa lagi menjadikan modal sebagai alasan, karena jika  ingin serius menggeluti usahanya, pemerintah telah menyiapkan wadah.

Salah satu wadah yang telah disiapkan Pemerintah Kota Makassar adalah Klinik Bisnis Terpadu (KBT). KBT yang berada di bawah naungan Bappeda tersebut, telah bekerja sama dengan semua kecamatan dalam melakukan pembinaan terhadap UKM masing-masing. Dengan tujuan, produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan memiliki nilai jual.

Khusus bagi  UKM yang memproduksi makanan dan minuman layak jual, Bappeda  berencana menyeleksi 14 kecamatan se-Kota Makassar untuk diikutkan pada pameran yang akan berlangsung 16 hingga 19 Mei 2013, di Celebes Convention Center. Pameran ini akan dibahas oleh pihak Bappeda Bidang Ekonomi bersama perwakilan Pemerintah Kecamatan,  dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Selain itu, pameran juga akan menghadirkan Drs Abd. Thalib Mustafa, M.Si, penasihat Wali Kota Makassar. Menurut Thalib, keikutsertaan UKM merupakan salah satu upaya mempromosikan produk-produk terbaik yang dihasilkan pelaku UKM  yang ada di Kota Makassar.

Adapun Erwin Syafruddin menjelaskan, terkait keberadaan Klinik Bisnis Terpadu, tak lain untuk mempertemukan rantai-rantai produksi agar nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh UKM dapat meningkat. Dia mengambil contoh peternak ayam, yang akan dipertemukan dengan beberapa warung makanan yang menyediakan menu ayam.

Bukan hanya itu, KBT juga berperan sebagai pemberi solusi terhadap apa saja yang menjadi kendala pelaku usaha di Kota Makassar. KBT mulai aktif berjalan pada  2012 dimana pada tahun tersebut Bidang Ekonomi Bappeda berfokus pada pendanaan, sementara untuk 2013 ini fokus pada bidang pemasaran.  Program KBT sebenarnya menurut Erwin, telah disosialisasikan sejak 2010 hingga 2011. MAPPARENTA




EmoticonEmoticon