Mengembangkan wawasan melalui cerita rakyat.
MAKASSAR,TimurNews.com --- Lewat dongeng dan cerita, banyak manfaat yang bisa diperoleh, di antaranya mendapatkan wawasan tentang nilai-nilai moral dan mengidentifikasi apakah cerita itu layak ditiru atau tidak. Atas dasar pertimbangan itu, Kantor Arsip Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Makassar menggelar lomba bercerita tingkat sekolah dasar se-Kota Makassar Kamis 16 Mei 2013 di Menara Bosowa lantai 15.
Sebanyak 10 pencerita yang berumur 10 hingga 12 tahun tampil satu per satu. Mereka beraksi di depan dewan juri dan penonton. Meski masih belia, semuanya tampil layaknya pendongeng profesional. Mereka memperagakan suara binatang, nenek tua lengkap dengan alat peraga sebagai pendukung cerita. Aksi tersebut sontak mengundang gelak tawa dan tepuk tangan penonton.
Dari 10 peserta akan dipilih lima siswa untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi. Dan sebelum menuju ke sana kelimanya akan dikarantina dan dilatih oleh mentor berpengalaman selama kurang lebih dua bulan. “Lima peserta yang lolos seleksi akan dibimbing oleh para mentor dari sanggar seni, bahasa dan tari,” ujar Daniel Katto SE, MM, Kepala Kantor Arsip Perspustakaan dan Pengolahan Data Kota Makassar.
Daniel menambahkan bahwa seleksi ini merupakan program nasional. Setiap pemerintah kabupaten/kota diberikan kesempatan menyeleksi dan mengirimkan siswa-siswa terbaiknya ke tingkat nasional. Proses seleksi sifatnya berjenjang. Siswa yang berhasil lolos di seleksi tingkat Kota Makassar akan dikirim ke Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, siswa diseleksi lagi untuk bisa berlaga di tingkat nasional Agustus nanti.
Makassar sendiri telah berhasil mengirim pesertanya ke tingkat Nasional selama tiga tahun berturut-turut. Setiap tahun peserta yang dikirim tidak pulang dengan tangan kosong. Malah terjadi peningkatan prestasi dari tahun ke tahun. Pada 2010 Makassar berhasil meraih juara delapan nasional. Tahun 2011, juara empat. Terakhir tahun lalu, makassar duduk pada peringkat dua nasional.
Peningkatan prestasi tersebut, diikuti oleh peningkatan minat para siswa untuk ikut berpartisipasi dalam lomba bercerita di tingkat Kota Makassar. Tahun 2010 peserta yang ikut hanya 70 siswa, 2011 meningkat jadi 120 siswa, 2012 meningkat lagi jadi 140 siswa dan terakhir tahun ini jumlah peserta mencapai 157 siswa.
Proses persiapan yang dilakukan oleh Kantor Arsip Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Makassar mengalami perbaikan. Menurut Kunduri, juri tamu sekaligus juri pada lomba bercerita tingkat nasional mengatakan dibandingkan tahun lalu, tahun ini pemerintah kota makassar lebih matang. “Kalau dulu, seleksi dilakukan ini hari, besoknya sudah dapat juaranya. Tapi tahun ini, seleksi dilakukan secara live dan punya waktu banyak untuk persiapan,” ujar Kunduri.
Selain proses seleksi dan jumlah peserta yang mengalami peningkatan, tahun ini Kantor Arsip juga melakukan terobosan baru. Setiap proses seleksi disiarkan secara langsung oleh salah stasiun TV lokal di Makassar. Sehingga masyarakat bisa menyaksikan secara langsung para pencerita cilik tersebut beraksi di layar TV. Selain itu, “Kami mencoba agar para peserta terbiasa beraksi di depan kamera. Sehingga pada saat beraksi di berbagai panggung, mereka sudah percaya diri,” ujar Daniel.
Bagi peserta, Kunduri membagi beberapa tips untuk jadi pencerita yang baik. Dalam memilih cerita, sebaiknya para peserta memilih cerita yang punya muatan pendidikan karakter, tidak mematikan tokoh, dan menghindari cerita tentang unsur perebutan kekuasaan, percintaan dan unsur-unsur kekerasan. Selain itu, ada tiga persiapan penting sebelum beraksi di atas panggung. Pertama harus memperhatikan kondisi fisik. Jangan makan makanan yang dapat menyebabkan terganggunya pita suara. ”Meski persiapan bagus tapi hari pelaksanaan fisik kurang sehat, maka itu tidak ada artinya,” kata Kunduri.
Kedua, kondisi psikis. Sebaiknya, naskah yang disiapkan oleh guru diketik dengan rapi. Sehingga saat latihan, siswa mudah mengerti dan kondisi psikisnya akan stabil.Terakhir kondisi spritual juga harus dijaga. “Sebaiknya ketika berdoa jangan berdoa mengharapkan kemenangan tapi berdoalah semoga semua dimudahkan dan dilancarkan,” ujar juri lomba bercerita tingkat nasional ini.
Daniel Kitta berharap kepada setiap guru dan orang tua agar jangan berhenti memberikan motivasi kepada anak-anak terkait cerita rakyat. “Cerita rakyat bisa jadi bekal anak-anak agar lebih giat belajar, membuka wawasan tentang sejarah-sejarah masa lalu yang tidak bisa dilupakan,” kata Daniel. MAPPARENTA
EmoticonEmoticon