Parpol Kesulitan Dapatkan Figur Caleg Perempuan


WATAMPONE, timurnews.com --- Hingga saat ini masih banyak Partai Politik di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang kesulitan mendapatkan figur perempuan untuk diusulkan menjadi Calon Legislatif pada DPRD Bone 2014 mendatang, sementara diketahui jumlah perempuan lebih dominan dibanding laki-laki. Penyebabnya selain kurangnya minat perempuan bone menjadi Caleg juga disebabkan dunia politik bagi perempuan masih dianggap tabu, sehingga dengan sendirinya membuat kaum perempuan itu termarjinalkan.

Menurut Muhiyyin, Anggota KPU Bone, divisi tekhnis pemilihan. Syarat keterwakilan DPRD Perempuan harus mencapai 30 persen sehingga setiap parpol harus memiliki caleg perempuan sebanyak 30 persen.

"Andaikan dalam parpol tidak ada perempuan yang mendaftar maka KPU Bone akan mengembalikan ke Parpol masing-masing. Saat ini, kita masih menunggu hasil Peraturan KPU (PKPU) tentang pencalonan calon legislatif," kata Muhiyyin.

Sayarat 30 persen keterwakilan perempuan di DPRD mengundang reaksi dari Andi Basri Rani, Sekretaris Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Bone, dimana dia mengungkapkan minat perempuan terhadap politik belum begitu besar ketimbang laki-laki, sehingga terkadang parpol selain Golkar, agak kesulitan mendapatkan perempuan untuk menjadi caleg.

"Secara keseluruhan (semua daerah pemilihan), kemungkinan untuk mencapai 30 persen tidaklah susah, tetapi kalau setiap daerah pemilihan (dapil) harus 30 persen keterwakilan perempuan, ini yang menjadi tanda tanya karena hanya partai-partai tertentu saja yang banyak peminatnya dari kaum perempuan," kata Basri, Senin 4 Maret 2013.

Andi Edi, pengamat politik di Kabupaten Bone mengatakan memang ada kecenderungan perempuan di Kota yang berjuluk "Aru Palakka" ini masih menganggap tabu dalam berpolitik, sehingga membuat kaumnya sendiri termajinalkan.

"Kabupaten Bone, masih menjunjung tinggi adat istiadat atau budaya, sehingga ada anggapan kalau perempuan kerjanya bukan mengurusi politik tetapi lebih banyak mengurusi rumah tangga," ucap Andi Edi.

Pernyataan yang senada juga diungkapkann A Asia A Pananrangi, Koordinator Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Kabupaten Bone, dimana dia mengatakan masyarakat kita beranggapan kalau dunia politik adalah dunia laki-laki yang tidak baik untuk perempuan. Penyebab lainnya sehingga perempuan sangat jarang berpolitik adalah, pengurus parpol selalu suka rapat malam, sehingga masyarakat menganggap tidak cocok untuk perempuan, bukan cuma itu.

"Bukan cuma itu, selama ini peluang perempuan untuk berkecimpung di kancah politik agak tertutup," kata A Asia A Pananrangi.

Di DPRD Bone saat ini memiliki anggota Dewan sebanyak 45 orang diantaranya delapan orang perempuan dari Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dua orang, Partai Demokrat satu orang, dan selebihnya Partai Golkar sebanyak lima orang.  ONE | IQ | MP




EmoticonEmoticon