Timurnews.com ---- Ekonomi Indonesia masih mengalami pertumbuhan pada tahun 2012 lalu, namun pertumbuhan ini mulai melambat ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Melemahnya ekspor, khususnya pada 4Q12, menjadi salah satu faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data BPS, selama 2012 ekonomi Indonesia tumbuh +6.23%, lebih rendah dari pertumbuhan 2011 yang mencapai +6.50%.
Sementara itu, pertumbuhan di 4Q12 melemah -1.45% dibanding 3Q12 meski jika dibandingkan 4Q11 masih tumbuh +6.11%. Pelemahan pertumbuhan ekonomi ini direspon negatif oleh investor domestik, dimana pada perdagangan kemarin IHSG ditutup terkoreksi –0.25% ke level 4,479. Aksi net buying investor asing senilai IDR 791 miliar menjadi penolong indeks untuk tidak jatuh lebih dalam.
Koreksi terjadi hampir di semua sektor, dengan penurunan terbesar dicatatkan sektor Perkebunan (-0.90%), Pertambangan (-0.90%) dan Properti (-0.65%). Adapun tiga sektor yang ditutup positif adalah sektor Industri Dasar (+0.64%), Barang Konsumsi (+0.29%) dan Manufaktur (+0.29%).
Wall Street terdongkrak saham Dell Inc
Pasar saham Amerika mencatatkan kenaikan pada perdagangan semalam, sebagian besar terdorong optimisme proses go private Dell Inc. serta earnings results yang mengalahkan estimasi pasar. Indeks DJIA ditutup naik +0.71% ke level 13,979 sementara S&P 500 +1.04% ke 1,511 dan Nasdaq +1.29%. Dalam pernyataannya, founder Dell Inc, Michael Dell, mengumumkan rencana go private melalui proses buyout yang dilakukan bersama Silver Lake Management LLC.
Kemarin harga saham Dell Inc. ditutup naik +1.1%. Sementara itu, dari sejumlah perusahaan yang telah mengumumkan kinerja 4Q12, sebanyak 69% nya berhasil mengalahkan proyeksi investor. Hal ini menjadi katalis positif bagi bursa. Dari data ekonomi, ISM Service Index di bulan January lalu secara tidak terduga turun ke level 55.2 dari 56.1 dan Factory Orders December tumbuh +1.8%, lebih rendah dari estimasi +2.3%. Berita dari Eropa, Fitch Ratings menurunkan outlook credit rating Belanda menjadi ‘Negative’ meski masing mempertahankan rating AAA nya. Kekhawatiran memburuknya krisis perumahan dan sistem ketahanan perbankan menjadi alasan utama penurunan outlook tersebut.
Indeks Diperkirakan Menguat (Range : 4,465—4,495).
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah berada di level 4,479, indeks juga sempat menguji support level di 4,465 namun belum mampu untuk melewatinya. Hal tersebut memberikan peluang bagi indeks untuk dapat mengalami penguatan. Akan tetapi RSI yang menunjukkan bahwa indeks jenuh terhadap aksi beli serta stochastic yang mengindikasikan death cross berpotensi untuk menghambat laju kenaikan indeks. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
MEGACI
EmoticonEmoticon