Kesederhanaan Justru Menjadi Keunggulan Garuda-Na

Pasangan Garuda-Na
Andi Rudianto Asapa atau dikenal dengan panggilan Rudi, Bupati Sinjai,  yang kemudian mencalonkan diri menjadi Gubernur Sulawesi Selatan adalah  sosok pemimpin yang sederhana. Kesederhanaan itu misalnya,  tampak dari penampilannya.  Melihat penampilan Rudi, sama sekali  tidak menggambarkan  sebagai orang yang berkehidupan mewah dan berlebihan. Ia tidak tampil sebagai sosok birokrat dengan mengenakan baju safari. Sekali-sekali saja, ia  tampil dengan menggunakan pakaian kemeja bermotif kotak-kotak, dan memakai celana jeans.

Bahkan ketika pasangan bertagline Garuda-Na melakukan kampanye kedaerah, misalnya Kabupaten Bone, Rudianto beserta pasangannya Andi Nawir Pasinringi rela untuk berkampanye dibawah kolong rumah, selain itu pasangan nomor urut Tiga dipemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, menyapa masyarakat serta para pedagang kaki lima yang ada dipusat kota Bone yakni Pantai Kering (Bulepe), pada Jumat malam (21/12/2012) bahkan sejumlah pedagang serta masyarakat Bone menilai sosok Rudi merakyat, pasalnya baru kali ini ada calon Gubernur yang mendatangi tempat tersebut, selama ini belum ada calon Gubernur maupun calon Bupati Bone sekalipun yang datang dan duduk berlama-lama ditempat itu.

Dalam membangun komunikasi. Hingga menjadi seorang Bupati Sinjai sampai  dua periode dan kemudian mencalonkan diri sebagai gubernur tidak akan mungkin, manakala  hanya mampu berpikir, bekerja,  dan bergaul secara terbatas dan  sederhana.  Penampilannya itu  saja yang menggambarkan  kesederhanaan.  Akan tetapi banyak orang membaca,  bahwa kekuatan seorang Rudianto bukan saja  pada pikiran dan cara kerjanya, tetapi juga  oleh karena kesederhanaannya itu.

Memang akhir-akhir ini orang tidak lagi selalu tertarik pada hal-hal yang berlebih-lebihan dan  serba mewah. Kemewahan kadang malah dipandang sebagai sesuatu yang tidak baik   oleh  masyarakat. Dalam pesta saja misalnya, jika dikemas berlebih-lebihan, dalam arti melampaui gambaran kesehariannya,  maka tidak sedikit orang  yang justru menganggap kurang semestinya.  Berbeda dengan pesta seseorang yang dilakukan dengan cara sederhana, justru  akan  mendapatkan simpatik  dan penghargaan.  

Orang yang sehari-hari hidup sederhana, sekalipun kalau mau bisa lebih dari yang ditampakkan itu, maka masyarakat akan lebih bersimpatik. Hidup sederhana menjadi dipandang lebih unggul. Orang lebih suka kepada kesederhanaan. Tidak jarang terdengar  ucapan,  bahwa untuk menunjukkan  keunggulan seseorang, maka  diukur dari kehidupannya yang  sederhana. Seseorang hingga  dipilih  sebagai pemimpin, karena hidupnya dipandang oleh banyak orang terkesan  sederhana.

Hidup dengan penuh kemewahan selalu tidak mudah diraih. Agar  seseorang bisa hidup mewah, maka harus berpenghasilan lebih dan bahkan berlipat ganda. Oleh karena itu tidak semua orang bisa meraihnya. Namun ternyata, tidak semua orang memberikan simpatik kepada  mereka  yang hidup  terlalu mewah.  Dalam memilih seorang pemimpin, ternyata orang malah justru memberikan suaranya kepada orang yang hidupnya sederhana. Pemimpin  sederhana justru lebih disukai daripada pemimpin yang hidupnya glamour dan berlebih-lebihan. 

Namun  aneh, hidup sederhana bukan perkara gampang. Tidak sedikit orang yang sekedar hidup sederhana tidak mampu. Hati mereka  selalu mengajak untuk meraih dan menampakkan lebih dari yang lain. Rupanya kesederhanaan itu berawal dari hati. Orang yang hatinya mengajak hidup berlebih, maka tidak mudah memenuhi tuntutan masyarakat agar hidup sederhana. Oleh karena itu, agar  seseorang bisa hidup sederhana, maka yang harus ditata terlebih dahulu adalah hatinya. Sebab kesederhanaan  juga tidak bisa dipaksa-paksa, atau dilakukan dengan kepura-puraan. Hidup sederhana harus berangkat dari hati yang ikhlas dan jauh dari semangat riya� dan apalagi sombong. Itulah sebabnya kesederhanaan justru menjadi keunggulan.

Penulis : Garuda-Na Bone Community (GBC)
Editor : Riswan-Andes


EmoticonEmoticon