![]() |
Ilustrasi Foto |
"Masa anggaran pendidikan gratis ada lebihnya. Padahal banyak sekolah maupun guru berteriak-teriak membutuhkan dana. Ini harus dijelaskan," terang anggota fraksi Golkar Firman Batari, usai mengikuti rapat pandangan fraksi di ruang paripurna DPRD Bone, Rabu (26/12/2012) Siang tadi.
Firman menjelaskan, dana shering Pendidikan Gratis awalnya Rp16 miliar dalam prosi 40 persen. Di tahun 2012 dana sharing ini kemudian ditambahkan lagi mencakup tingkat SMA hingga Rp 50 miliar. Menurutnya anggaran itu mestinya harus dibelanjakan dan dibagikan ke sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan bukan disisakan.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Pemkab Bone Andi Surya Darma yang dikonfirmasi terkait hal ini menjelaskan, anggaran pendidikan gratis sengaja disisakan sebagai cadangan untuk persiapan jika ada kegiatan yang lebih penting. Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bone kerap mengalami kendala untuk mengimbangi dana shering pendidikan gratis karena besarnya jumlah yang diterima dari propinsi sedangkan Pemkab dituntut untuk lebih dari dana propinsi.
"Propinsi menutupi sebanyak 40 persen sedangkan Pemkab menanggung 60 persennya sehingga format anggaran yang diterima tidak sesuai dengan format anggaran yang dimiliki Pemkab. Inilah yang menjadikan Pemkab Bone kerap berutang setiap tahun anggaran," ungkapnya.
Meskipun demikian, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi item belanja pegawai dan sejumlah item lainnya yang tidak terlalu penting untuk APBD tahun 2013. Ia menambahkan, bahwa sebelumnya, Pemkab Bone pernah mengupayakan agar dana yangdikirim propinsi sesuai dengan format anggaran Pemkab Bone namun hal itu tidak digubris Pemprov sehingga Pemkab Bone kewalahan mengimbangi besarnya jumlah anggaran untuk mencukupkan dana shering pendidikan gratis.
Dari data yang dikumpulkan oleh wartawan, Kabupaten Bone terus berutang dana Pendidikan Gratis dan dibayar pada anggaran berikutnya. Untuk 2012 saja, Pemkab Bone yang menerima dana sebesar Rp 50 miliar untuk pembayaran semester pertama saja hanya membayar dana sebesar Rp 1miliar namun untuk semester dua masih utang. Semakin tinggi dana yang dikirim propinsi, semakin kewalahan Pemkab Bone mengimbanginya.
Ironisnya, Pemkab Bone tidak mencairkan setiap dana pendidikan gratis dari Pemprov Sulsel karena Pemkab Bone tidak bisa mengimbangi dana shering. Bahkan terkadang dana pendidikan gratis yang diterima dari Pemprov Sulsel justru dipakai untuk menutupi utang dana pendidikan gratis Pemkab Bone tahun sebelumnya.
Laporan : Cakra
Editor : Andes
EmoticonEmoticon