Perpustakaan harus memberikan rasa nyaman kepada pengunjung.
Meningkatkan SDM Pengelola Perpustakaan dengan Bimtek Perpustakaan -- Salah satu cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui membaca, gemar membaca sejak dini harus diperkenalkan pada anak-anak. Agar anak memiliki kecintaan membaca maka yang perlu dilakukan membuat mereka senyaman mungkin dengan menerapkan metode-metode baru saat berhadapan dengan mereka.
Membaca bisa dilakukan dimana saja, namun tempat yang sangat strategis adalah perpustakaan baik yang berbentuk taman baca, perpustakaan sekolah atau perpustakaan umum lainnya. Pada intinya, perpustakaan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan Pendidikan, Penelitian, Pelestarian, Informasi dan Rekreasi bagi masyarakat dan sekaligus sebagai peletak dasar tumbuhnya minat baca.
Untuk mendukung program Pemerintah Kota Makassar Gemar Membaca (GMGM) yang telah memasuki tahun kedelapan maka Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Makassar, Kamis, 22 Agustus 2013 melaksanakan bimbingan teknis mengelola perpustakaan bagi pengelola perpustakaan dan taman baca dengan melibatkan lebih dari seratus orang pengelola taman baca dan pengelola perpustakaan, sekolah, kelurahan dan kecamatan serta perpustakaan umum.
Ilham Arief Sirajuddin Wali Kota Makassar yang membuka acara tersebut mengatakan, tujuan dari bimbingan teknis tersebut adalah berusaha semaksimal mungkin meningkatkan sumber daya manusia melalui minat membaca.
“Paling mendasar untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melaui pendidikan dan kesehatan,” kata Ilham Arief Sirajuddin sembari mengatakan, saat ini tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan karena hanya alasan biaya, jika ada yang terkendala biaya maka ada sekolah dengan program subsidi penuh bisa menjadi pilihan.
Wali Kota Makassar pun meminta kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan untuk sungguh-sungguh melakukan penilaian pada perpustakaan dan taman baca yang ada di Kota Makassar, bagi perpustakaan yang memberikan pelayanan terbaik untuk dapat diberikan apresiasi.
Bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan dan taman baca menghadirkan Himayah, S.S, MIMS Kepala Pusat Perpustakaan Universitas Negeri Islam Alauddin Makassar. Di depan para peserta banyak materi seputar perpustakaan yang disampaikannya khususnya materi sistem layanan perpustakaan.
Menurut Himayah sistem layanan perpustakaan terbagi dua yakni, sistem layanan terbuka (open access) dan sistem layanan tertutup (open access). Dalam layanan sistem terbuka, perpustakaan meberi kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkan dari rak buku.
Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan, misalnya, rambu-rambu yang menunjukkan lokasi koleksi harus lengkap dan jelas. Jarak antara rak satu dengan rak yang lain lebih lebar.
Sementara sistim layanan tertutup memiliki arti pemustaka tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkan di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Pemustaka dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkan melalui katalok yang disediakan.
Adapun layanan di perpustakaan yang disampaikan Himayah terdapat beberapa jenis di antaranya layanan orientasi perpustakaan. Layanan ini memberikan informasi tentang koleksi perpustakaan, jasa layanan yang disediakan perpustakaan dan cara penelusuran informasi secara umum. Biasanya rutin dilakukan oleh perpustakaan sekolah atau universitas setiap kali tahun ajaran baru ataupun oleh perpustakaan umum secara berkala.
Layanan sirkulasi atau layanan yang bahan pustaka berupa koleksi refrensi yang koleksi bahan rujukan, layanan referensi, layanan deposit, lebih banyak dilakukan oleh perpustakaan umum dalam hal ini merupakan koleksi terbitan pemerintah maupun terbitan lain dari hasil terbitan yang diserahkan ke perpusnas/perpusda sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam Indonesia.
Bukan hanya itu dalam pemaparan materi yang disampaikan Himayah masih banyak lagi jenis-jenis layanan di perpustakaan yang disampaikannya yang tujuannya agar dapat memberikan kenyaman terhadap pengunjung perpustakaan. Pada akhir kegiatan pelatihan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengolahan Data Kota Makassar juga memberikan bantuan berupa buku sebanyak sepuluh judul kepada peserta yang merupakan pengelola perpustakaan.