Info Pendidikan -- "Pahlawan Tampa Tanda Jasa" ketika membahas kata-kata ini maka pasti secara spontan muncul dalam otak jawabannya siapa lagi kalau bukan "guru" Begitu hebatnya seorang guru khususnya guru yang mengenalkan kepada kita ABCD di bangku sekolah, tampa mengenal lelah tampa mengharap imbalan mereka bersedia mengorbankan waktu dan pikiran dengan meninggalkan keluarga dirumah demi satu tujuan memberikan ilmu pengetahuan sehingga kita semua bisa membaca dan mengetahui baik buruknya tindakan yang kita lakukan seperti saat ini.
Terima Kasih Guru, ditangan mata, hati dan telingamu aku bisa seperti saat ini bisa menulis dan membaca begitu mulia tindakan yang telah engkau lakukan, namun saat ini saya mulai bertanya wahai pahlawan tampa jasa. Masih layakka gelar yang selama ini engkau sandang untuk dipertahankan. Sampai kapanpun engkau tetap aku banggakan, karena tampamu lagi-lagi aku tentunya tidak bisa seperti ini, walaupun akhirnya aku harus kecewa dengan perubahan-perubahan kebijakan yang dilakukan segelintik penguasa di negeri ini.
Dulu semasa masih duduk di bangku Sekolah Dasar buku usang dengan pinsil sejengkal masih dapat digunakan namun sekarang, bahasa yang sangat menakutkan di dunia pendidikan telah bermunculan salah satunya "Orang Miskin Dilarang Sekolah" wajarlah jika negeri ini terus mengalami kemerosotan dalam dunia pendidikan karena adanya sebahagian "Pahlawan Tampa Tanda Jasa" ini tidak lagi menggunakan hati nurani dalam memberikan pendidikan khuaslitas bukan lagi yang utama namun bagimana biasa membumingkan sekolah-sekolah tempat mereka mengabdi dapat terkenal dengan menyandang sekolah Unggulan.
Tidak ada masalah biaya pendidikan menjadi lebih tinggi asalkan kualitas pendidikan yang diberikan juga memiliki khualitas, dan tentunya sekolah ini juga akan menjadi sekolah anak-anak yang orang tuanya memiliki pundi-pundi rupiah yang banyak, terus bagaimana mereka yang untuk mencukupi biaya keseharian saya tidak bisa sementara otak mereka tidak dapat bersain dengan pemilik materi, apakah mereka harus meninggalkan bangku sekolah dan tetap berada dijalanan?? apa yang harus dilakukan dengan semua ini???
Terima Kasih Guru, ditangan mata, hati dan telingamu aku bisa seperti saat ini bisa menulis dan membaca begitu mulia tindakan yang telah engkau lakukan, namun saat ini saya mulai bertanya wahai pahlawan tampa jasa. Masih layakka gelar yang selama ini engkau sandang untuk dipertahankan. Sampai kapanpun engkau tetap aku banggakan, karena tampamu lagi-lagi aku tentunya tidak bisa seperti ini, walaupun akhirnya aku harus kecewa dengan perubahan-perubahan kebijakan yang dilakukan segelintik penguasa di negeri ini.
Dulu semasa masih duduk di bangku Sekolah Dasar buku usang dengan pinsil sejengkal masih dapat digunakan namun sekarang, bahasa yang sangat menakutkan di dunia pendidikan telah bermunculan salah satunya "Orang Miskin Dilarang Sekolah" wajarlah jika negeri ini terus mengalami kemerosotan dalam dunia pendidikan karena adanya sebahagian "Pahlawan Tampa Tanda Jasa" ini tidak lagi menggunakan hati nurani dalam memberikan pendidikan khuaslitas bukan lagi yang utama namun bagimana biasa membumingkan sekolah-sekolah tempat mereka mengabdi dapat terkenal dengan menyandang sekolah Unggulan.
Tidak ada masalah biaya pendidikan menjadi lebih tinggi asalkan kualitas pendidikan yang diberikan juga memiliki khualitas, dan tentunya sekolah ini juga akan menjadi sekolah anak-anak yang orang tuanya memiliki pundi-pundi rupiah yang banyak, terus bagaimana mereka yang untuk mencukupi biaya keseharian saya tidak bisa sementara otak mereka tidak dapat bersain dengan pemilik materi, apakah mereka harus meninggalkan bangku sekolah dan tetap berada dijalanan?? apa yang harus dilakukan dengan semua ini???